Air Terjun ini mempunyai ketinggian jatuh kurang lebih 50-70 m, tempat ini dikelilingi hutan hujan tropis tempat disekeliling aliran
sungai ini banyak tumbuh tanamanyang dinamankan Kambas.
Ada
terdapat sebuah aliran sungai yang dialiri oleh air tejun, disekeliling aliran
sungai itu banyak
tumbuh tanaman kambas. Sehingga air terjun itu dinamakan air terjun kambas.
tumbuh tanaman kambas. Sehingga air terjun itu dinamakan air terjun kambas.
Pada
zaman dulu di sekitar air terjun itu pernah di diami oleh sekelompok manusia
yang terkenal dengan nama Puyang Riee Silip. Sehingga tempat yang mereka
tinggali di beri nama desa Kute Riee Silip.
Puyang
Riee Silip itu sendiri mempunyai kesaktian yang bisa menyambungkan kembali
tubuh manusia yang sudah putus/dipotong sehingga menjadi utuh kembali.
Pada
suatu ketika diadakan pemotongan leher manusia sebagai bukti dari kesaktian
Puyang Riee Silip. Lalu dipotonglah leher manusia tadi hingga terpisah dengan
tubuhnya yang lain, setelah putus lalu Puyang Riee Silip menyambungkanya
kembali dengan menggunakan minyak “Lenge sepengo”. Kejadian itupun terjadi
berulang-ulang kali.
Namun,
saat kejadian itu dilakukan untuk yang
terakhirkalinya tiba-tiba kepala menusia yang telah dipotong tadi jatuh ke
bawah lubuk air terjun. Kepala manusia tadi tidak bias diambil lagi dan tidak
bisa disambung kembali.
Pada
saat itu, lewatlah seekor Simpai (binatang sejenis kera putih). Lalu ditangkap
oleh Puyang Riee Silip lalu dipotonglah lehernya. Sehingga kepala Simpai yang
telah dipotong tadi disambungkan ke tubuh manusia yang kepalanya hilang tadi. Jadilah
dia manusia utuh yang dapat hidup kembali.
Sampai
sekarang keturunannyapun masih ada. Salah satu ciri-ciri dari keturunannya
adalah berambut putih mirip dengan Simpai. Dan sampai sekarangpun anak cucunya
masih mempunyai minyak “Lange Sepengo” keampuhannya bisa mengobati seperti
patah tulang. Minyak “Lange Sepengo” itu sendiri terbuat dari kelapa hijau yang
sudah tua yang di olah menjadi minyak kelapa yang telah diberi jampi-jampi oleh
Puyang.
Entah
berapa lama Puyang Riee Silip tinggal di Air Terjun Kambas. Lalu ia berniat
untuk pindah tempat kesebelah bawah desa Kara Lantang. Waktu mereka menebas
lokasi desa yang akan mereka tempati, mereka pulang pergi dari Air Terjun Kambas ke desa Kara Lantang.
Sehingga nama desa yang mereka tinggali dinamakan desa Pengandonan. Tapi
sekarang letaknya sudah pindah di tempat sekarang.
Sumber: airterjunkambas.blopspot.com
No comments:
Post a Comment