Para salaf sholeh mendidik anak-anak
mereka semenjak dari kandungan dengan cara mengajak istri-istrinya
diwaktu hamil untuk selalu melakukan amalan-amalan baik seperti membaca
alquran hingga khatam berkali-kali,bersholawat,dzikir dan selalu
mendoakan anak yang dikandung dgn harapan supaya menjadi anak yang
sholeh,qurratul ain rasulullah saw,berbakti kepada orang
tuanya,mengikuti jejak para salafusholeh,menjadi orang yang bermanfaat
dalam agama untuk dirinya dan umat islam dll.adapun doa buat wanita
hamil banyak dan diantarannya:
Doa untuk wanita hamil
(dari habib abdulqadir bin ahmad assegaf)
Dibaca setiap habis sholat lima waktu
بسم الله الرّحمن الرّحيم
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد، اللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِيْ بَطْنِي وَاشْفِهِ مَعَ أُمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيِّكَ وَ رَسُوْلِكَ، أَنْتَ شَافٍ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاءُكَ شِفَاءً عَاجِلاً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا،اللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً،وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ،اللَّهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِيْ سَهْلاً وَسَلِيْمًا فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَتَقَبَّلْ دُعَاءَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ وَ رَسُوْلِكَ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ،اللَّهُمَّ احْفَظِ اْلوَلَدَ الَّذِيْ أَخْرَجَكَ مِنْ عَالَمِ الظَّلاَمِ إِلَى عَالَمِ النُّوْرِ وَ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفَا،اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهِيْدًا وَ مُبَارَكًا وَعَالِمًا وَ حَافِظًا مِنْ كَلاَمِكَ اْلمَكْنُوْنِ وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ،اللّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَ صَحِّحْ جَسَدَهُ وَأَفْصِحْهُ لِقِرَاءَةِ اْلقُرْآنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَبْرًا مِنَ اْلمَرَضِ وَ اْلأَسْقَامِ وَالْعَطَشِ بِبَرْكَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلهِ وَ سَلَّمَ وَ جَمِيْعِ اْلأَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ، إِنَّ اللهَ وَ اْلمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا،وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.آمين
Doa dari alhabib ahmad bin hasan alathos
didalam kitab tadzkirun nas agar tidak keguguran insyaallah,maka
dianjurkan bagi wanita hamil untuk meletakkan tanganya diatas perutnya
sambil membaca ya khasiib 7kali disetiap habis sholat 5 waktu:
يَا حَسِيْب x7 (بعد كل الفرض)
Banyakkan membaca ayat-ayat suci Al-Quran:
- Surah Al-Fatihah dan ayat kursi
- Surah Yaasin
- Surah Taubat
- Surah Maryam Surat ke-19, ayat 1-15 (untuk mudah bersalin-anak soleh dan taat)
- Surah Yusuf Surat ke 12, ayat 1-16 (untuk memperoleh anak yang cantik, kacak, sihat dan sempurna).
- Surah Luqman Surat ke-31, ayat 14 (untuk mendapatkan anak yg taat)- Surah An-Nahl ayat 78
- Surah Al-’Araaf ayat 189
- Surah Ar Rahmaan (Surat ke-55, ayat 1-78)
- Al-Mu’minuun (Surat ke-23, ayat 12-14)
Dan adapun doa untuk memudahkan proses melahir kan sebagaimana yang disebutkan dalam kitab al-adzkar dari hadis rasulullah saw dan diamalkankan salafusholeh,yaitu terlebih dahulu membaca ayat kursi:
اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيم
Lalu bacalah ayat dibawah ini 3 kali:إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ اْلأَرْضَ فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى اْلعَرْشِ.يُغْشِيْ اْللََّيْلَ وَالنَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيْثًا وَّالشَّمْسَ وَ اْلقَمَرَ وَ النُّجُوْمَ مُسَخَّرَاتِ بِأَمْرِهِ.أَلاَ لَهُ اْلخَلْقُ وَاْلأَمْرُ.تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ اْلعَالَمِيْنَ.x3
Kemudian membaca surah al ikhlas dan mu’awidzatain dan alfatekhah:
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ
Kemudian perbanyaklah doa alkarb:لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ العَظِيْمُ اْلحَلِيْمُ،لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ رَبُّ اْْلعَرْشِ اْلعَظَيمِْ،لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَ الأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ.
Kemudian bagi suami dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa dibawah ini ketika istrinya sudah ada tanda-tanda melahirkan:حَنَّا وَلَدَتْ مَرْيَم، مَرْيَم وَلَدَتْ عِيْسَى أُخْرُجْ أَيُّهَا اْلمَوْلُوْدُ بِإِذْنِ اْلمَلِكِ اْلمَعْبُوْدِ
Apabila bayi lahir maka lakukanlah sebagiamana yang dilakukan oleh rasulullah saw. Yaitu adzan ditelinga kanan:
الله اكبر الله اكبر x٢
اشهد ان لااله الا الله x٢
اشهد ان محمدارسول الله x٢
حي علي الصلاة x٢
حي علي الفلاح x٢
الله اكبر الله اكبر x١
لا اله الا الله x١
dan iqomat ditelinga kiri kemudian membaca surah alikhlas:بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُل ْهُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ.
Dan diantara amalan salafuna sholeh membacakan dan tangan diatas kepala anak kecil atau masih bayi surah ALQODAR 3X
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ﴿١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ﴿٣
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ﴿٤
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ﴿٥
KEMUDIAN MEMBACA SURAH ALAM NASYRAH DAN TANGAN DIDADA BAYI ATAU ANAK KECILبسم الله الرحمن الرحيم
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا﴿٥
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ ﴿٧
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب ﴿٨
Didalam kitab ALFAWAIDUL MUKHTAR OLEH HABIB ZEN BIN SUMAITH dinukil
dari amalan salaf,dianjurkan agar(orang tua)memegang kepala anaknya
sambil membaca doa:الشَّهِيْد الشَّهِيْد x7 البَارُ البَارُ x7
dan disebutkan didalam nasehat alhabib
ali bin Muhammad alhabsyi tentang amalan diatas insya allah kelak ketika
dewasa menjdi anak yang sholeh sesusai apa yang diharapkan orang tuanya
ada sebagian amalan ketika bayi baru
lahir yaitu dengan menulis dikening dihari kelahiran bayi kalimat
basmalah بسم الله الرحمن الرحيم kemudian hari berikutnya ditulis
huruf-huruf hijaiyah begitu seterusnya ditiap harinya sampai selesai
dari huruf-huruf tersebut,setelah itu tulislah asma’ul khusna ditiap
harinya dari kalimat allah sampai asshobuur.
Jika perilaku dan sikap anak-anak anda tidak sesuai dengan tabiat anda yaitu tidak berbudi baik,maka doakanlah mereka:اللَّهُمَّ بَارِكْ فِي أَوْلاَدِيْ،وَ احْفَظْهُمْ وَ لاَ تَضُرَّهُمْ،وَ ارْزُقْنَا بِرَّهُمْ.
Melakukan taknik
Dalam Ash-shohiihain dari hadits abu burdah dari musa, ia berkata : “ aku dikaruniai seorang anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu Saw. Maka beliau menamainya Ibrohim lalu mentakniknya dengan sebutir kurma.”
Mentaknik artinya mengambil kurma, lalu mengunyahnya hingga lembut, lalu mengambilnya dari mulut dan meletakkan diatas jari telunjuk dan memasukkannya kedalam dimulut sang bayiserta dengan perlahan-lahan jari itu digerakkan kekiri dan kekanan didalam mulut bayi.
Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka yang taqwa dan sholeh. Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan anggota mulut bayi supaya lebih mampu untuk menghisap susu ibunya.
Mencukur rambut dan bersedekah seberat timbangan rambutnya
Adalah antara amalan yang disunnahkan untuk dilakukan keatas diri bayi baru lahir sebaik-baiknya adalah pada hari ketujuh kelahirannya.
Dalam hal ini Rasulullah Saw. Bersabda yang bermaksud :
Ketika Fatimah melahirkan hasan dan husin : “timbanglah Rambut Husin dan sedekahkanlah seberat timbangan perak” (HR : Al-Hakim)
Ketika Fatimah melahirkan Hasan, baginda bersabda yang bermaksud : “cukurlah rambutnya, sedekahlah seberat timbangan (rambutnya) itu dengan perak” (HR : Ahmad)
Hikmahnya adalah :
- Bisa menguatkan pertumbuhan rambut seterusnya, menghilangkan selaput kepala (sejenis cairan yang menutupi kulit kepala) dan juga dapat memberi kekuatan dan ketajaman pada penglihatan mata, bau dan pendengaran.
- Dari sudut kemasyarakatan, memberi peluang untuk bersedekah dengan timbangan rambut tersebut (rambut yang dicukur), disamping itu menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas karunia-Nya.
* Mencukur rambut secara acak di sana-sini tak beraturan.
* Mencukur rambut bagian tengahnya saja dan membiarkan rambut di sisi kepalanya.
* Mencukur rambut bagian sisi kepala dan membiarkan bagian tengahnya Mencukur rambut bagian depan dan membiarkan bagian belakan atau sebaliknya.
Berkhitan
Khitan termasuk sunah-sunah, sebagaimana sabda Nabi yang maksudnya :
“Fitrah (kesucian) itu ada lima; khitan, mencukur bulu kemaluan, memangkas rambut, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” (HR : Bukhori dan Muslim).
Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang hukum Khitan:
Menurut Imam Abu Hanifa dan Imam Hasan Al-basri bahwa khitan itu sunah hukumnya, berdasarkan hadits yang maksudnya :
“Bekhitan itu sunnah bagi kaum lelaki dan baik bagi kaum wanita” (HR : Ahmad)
Sementara Imam Syafie, Imam Hanafi dan setengahnya yang lain mengatakan bahwa khitan itu hukumnya wajib, berdasarkan hadits yang bermaksud :
“siapa yang menganut Islam, hendaklah ia berkhatan sekalipun ia dari golongan dewasa”
Sementara khitan bagi perempuan hukumnya adalah suatu kelebihan (keutamaan), sesuai dengan hadits tersebut diatas (HR : Ahmad)
Sedangkan waktu berkhitan ada yang berpendapat dilakukan sepekan pertama sejak kelahiran, dan ada juga yang mengatakan sampai mendekati baligh. Yang lebih afdhol adalah dihari ketujuh, berdasarkan hadits yang bermaksud :
“Baginda Rosulullah Saw. Melaksanakan aqiqah pada hasan dan husin serta mengkhatan keduanya dalam waktu tujuh hari (setelah kelahiran)” (HR : Baihaqi)
Memberi nama Sunnah Rosulullahu Saw. Menyebutkan ada tiga ragam waktu menamai anak : ketika anak lahir, tiga hari setelah kelahiran, menamainya dihari ketujuh kelahirannya. Perbedaan ini adalah Ikhtilaf Tanawwu (perselisihan pendapat dengan beberapa alternatif yang sama-sama benar). Dimana ini menunjukkan bahwa urusan ini longgar dan segala puji hanya milik Alloh robbul’alamin.
Memberi nama adalah hak ayah, sedang ibu tidak ada hak untuk menolaknya. Kalau keduanya bertentangan, maka ayah dimenangkan. Sedangkan jika ada mufakat keduanya, terdapat kelonggaran untuk saling merelakan.
Tentang nama yang disunnahkan, Rosulullah Saw bersabda :
“sesungguhnya kalian akan dipanggil kelak dihari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama ayah kalian, maka baguskanlah nama kalian” (HR : Abu Dawud)
Beliau juga bersabda :
“berilah nama dengan nama para nabi, dan nama yang paling disukai Alloh adalah; ‘Abdulloh dan ‘Abdurrahman. Sedangnkan nama yang paling benar adalah Harits dan Hamman. Sementara nama yang paling buruk adalah Harb dan Murroh”
Dalam menamai anak, terdapat beberapa panduan, antara lain :
- Hendaklah nama yang dipilih itu memberi pengertian dan maksud yang baik. Sehubungan dengan itu, dilarang menamakan anak dengan maksud dan pengertian yang buruk yg bisa mengurangi kehormatan atau mungkin menjadi ejekan dan memalukan anak tsb.
- Jangan menamakan anak dengan nama yang mencemarkan atau nama yang susah untuk dimengerti maknanya.
- Jangan menamakan anak dengan nama-nama yang khusus kepada nama Allah, mis; Ahad, Ar-Rahman, Al-Khalid dsb.jika nama itu akan diberikan pada anak, hendaknya disertai dengan nama lain didepannya, mis; Abdurrahman, Abdul Khalid dsb.
- Jangan menggunakan nama yang dikaitkan dengan abdul (hamba) kepada selain Allah, mis; abdul Uzza (hamba kepada berhala Uzza), abdul Nabi (hamba kepada Nabi) dsb. Ulama sepakat bahwa itu adalah haram hukumnya.
- Hindari dari menamakan anak dengan nama-nama orang kafir atau nama-nama yang menyerupai dengan nama orang yang bukan islam, mis: jhon, sally, cristin dsb.
Aqiqah adalah amalan Sunnah sesai dengan hadits rosulullah, yang maksudnya :
Dari Salman bin’Amir Abdh-Dhibbi, ia berkata : Rosulullahu Saw bersabda,”setiap anak ada Aqiqohnya, maka tumpahkanlah darah karenanya dan sinngkirkanlah kotoran darinya”
Beliau juga bersabda, “setiap anak tergadai dengan Aqiqohnya; yang disembelih dihari ketujuh (kelahiran)nya, saat ia diberi nama dan dicukur rambutnya.” (HR : semua para penyusun kitab sunan dan menurut Imam at-Tirmizi, hadits hasan-sahih)
Beliau juga bersabda, “untuk bayi lelaki dua ekor kambing yang sama besar dan untuk bayi perempuan satu ekor.” (HR : Ahmad)
Adapun waktu penyembelihan hewan ‘Aqiqah, yakni pada hari ketujuh, jika tidak bisa pada hari keempat belas, jika tidak bisa maka dihari kedua puluh satu, dan jika belum tersedia bagi mereka tidak apa-apa dilakukan sesudah itu.
Tujuan ‘Aqiqah adalah menghidupkan salah satu sunnah Rosulullah Saw dan mengikuti ajaran yan g beliau bawa.
Adapun faedah ‘Aqiqah antara lain,
- ‘Aqiqah itu melepas ikatan anak itu dari tergadaikan dan baru ditebus dengan ‘Aqiqah-nya. Maksud dari tergadai adalah bahwa anak itu tergadaikan (tertahan) dari memberi syafaat kedua orangtuanya (menurut Imam Ahmad, Imam Ath’ bin Abu Rabah)
- ‘Aqiqah merupakan tebusan untuk menebus bayi yang baru dilahirkan seperti Allah SWT menebus ‘Ismail as. Dengan qibas. Binatang yang disembelih hendaklah dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai suatu ibadah seperti halnya Qurban
Dalam ‘Aqiqah, disunnahkan pula hal-hal seperti dalam Qurban. Umpamanya,menyedekahkan dan membagi-bagikan dagingnya. Dengan demikian sembelihan untuk anak itu memuat arti pendekatan diri kepada Allah ta’ala, kesyukuran, tebusan, sedekah, memberi makan di saat menerima kegembiraan besar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah ta’ala dan menampakkan nikmatnya (anak) yang merupakan tujuan utama pernikahan.
Disamping meraka para salafus sholeh menekankan pendidikan agama dan keteladanan akhlak yang terpuji untuk anak-anaknya dan keluarga dirumah mereka, Dahulu kaum salafus sholeh mendidik anak-anak mereka agar percaya penuh kepada allah dan mengagungkan perintah-perintahnya sejak mereka masih kecil.orang magrabi menyuruh kaum ibu yang sedang menyusui anak-anaknya untuk berdzikir kepada allah sembari memberikan air susu kepada anaknya (sebagaimana disebutkan oleh (ALHABIB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI).
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَا تَرْضَى إِحْدَاكُنَّ أَيَّتُهَا النِّسَاءُ) أي نساء هذه الأمة (إنَّهَا إِذَا كَانَتْ حَامِلاً مِنْ زَوْجِهَا وَهُوَ عَنْهَا رَاضٍ) بأن تكون مطيعة له فيما يحل، ومثلها الأَمة المؤمنة الحاملة من سيدها (أَنَّ لَهَا) أي بأن لها مدة حملها (مِثْلَ أَجْرِ الصَائِمِ القَائِمِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ) أي في الجهاد
Tersebut dalam riwayat bahwa NAbi
Muhammad S.A.W bersabda : ”Apakah salah seorang di antara kamu
senang,wahai kaum isteri,kalau kamu sedang mengandung dari hasil
hubungan dengan suaminya, sementara suaminya merasa senang. Sesungguhnya
perempuaan yang sedang hamil memperoleh
pahala seperti pahalanya orang yang sedang berpuasa sambil perang di jalan Allah.(وَإِذَا أَصَابَهَا الطَلْقُ) أي وجَعُ الولادةِ (لَمْ يَعْلَمْ أَهْلُ السَمَاءِ وَالأَرْضِ) من إنس وجِنّ وملك (مَا أُخْفِىَ) خبئَ (لَهَا مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ) أي من شيء نفيس تَقرّ به عينُهَا لأجل ما أقلقها (فَإِذَا وَضَعَتْ لَمْ يَخْرُجْ مِنْ لَبَنِهَا جُرْعَةٌ) بضم وسكون (وَلَمْ يُمَصَّ مِنْ ثَدْيِهَا مَصَّةٌ إِلاَّ كَانَ لَهَا بِكُلِّ جُرْعَةٍ وَبِكُلِّ
مَصَّةٍ حَسَنَةٌ، فَإِنْ أَسْهَرَهَا لَيْلَةً) أي واحدة (كَانَ لَهَا مِثْلُ أَجْرِ سَبْعِيْنَ رَقَبَةً تُعْتِقُهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ) أي في طاعته (بإخْلاَصٍ) أي من غير رياء. . رواه الحسن بن سفيان والطبراني وابن عساكر عن سلامةَ
Apabila mencapai puncak sakit mendekati
melahirkan semua penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang
disamarkan baginya, berupa ketenangan bathinnya. Apabila telah
melahirkan, maka tidak ada tetesan air susu yang keluar dari susu ibunya
dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya kecuali pada setiap
tetesan dan isappan di catat sebagai satu kebaikkan. Jika di waktu
malamnya ia terjaga maka ia memperoleh pahala,bagaikan pahala
memerdekakan tujuh puluh budak yag di merdekakan dijalan Allah secara
ikhlas, (di riwayatkan Hasa bin sufyan dan Tabrani, ibnu Asakir dari
salamah)
Oleh : Ust. Zaky bin Abdillah AlhabsyiSumber: http://www.rabithah-pkl.net/doa-dan-adab-ibu-hamil-sampai-kelahiran/
Terima kasih atas tutorial yang sangat menarik ini,
ReplyDeleteAyooo diupdate terus Blognya,
jangan lupa berkunjung balik ya : http://blog.belajarvb.com/
thankzzz
ReplyDelete